Rabu, 16 November 2016

Menangis Diantara Hujan

Gambar terkait


Menangis diantara hujan...
Mencoba sembunyikan sejuta angan...
Dan hanya terpendam dalam kepedihan...
Dengan hanya dihiraukan...
Tetapi tidak dipedulikan...

Saat mendekati...
Semua orang merubah diri...
Entah salah apa yang telah diperbuat...
Dia ditakdirkan untuk beradaptasi...
Namun satu kekurangan saja...
Tidak dapat menolongnya lagi...

Menangis diantara hujan...
Mungkin hanya itu sekarang...
Yang bisa dia lakukan...



Sejak Sesuatu Itu Datang...


Melihatnya lagi...
Tak tahu kapan harus berhenti...
Mengharapkan khayalan itu...
Membuat hati jadi beku...

Saat ini pun...
Kemungkinan adalah pedoman...
Seakan tak percaya akan kepastian...

Sesuatu membuat hati melupakan...
Adanya kepastian..!
Sesuatu juga yang membuat hati...
Berpangku tangan pada angan..!

Karena memang...
Hanya kemungkinanlah yang membuat rasa..
Bahagia maupun duka...!

Sejak sesuatu itu datang...
Dan membuat perasaan nyata..
Menjadi hilang...!

Entah kenapa...
Semua berubah hilang...
Sejak sesuatu itu datang...

Hitam Dibalik Putih


Tinta hitam dibalik kertas putih...
Sulit redam amarah hati...
Bila ia bertanya...
Kapankah tinta itu memudar..?

Itu noda...!
Bak hati yang telah dilukai...
Entah kapan noda itu pudar...
Hanya Ilahi-Lah yang mengetahui...

Saat ia bertanya...
Bagaimana noda itu ada...?
Pikirkanlah dalam keadaanku saat ini...!

Aku harap...
Dia tidak bertanya lagi...!
Karena seseriusnya...
Dialah yang membuat noda itu ada...!

Puing Puing Rindu


Mengingatmu diantara puing puing rindu...
Memendam mu dalam asa semu...
Lalu..
Melupakanmu secepat hilangnya masa lalu...

Kini...
Tak lagi aku lakukan untuk dirimu...
Entahlah...
Semua tergantung pada kata hati...

Saat sepi...
Bayangan sosok dirimu selalu menemani...
Saat sedih...
Terlihat tingkahmu buatku tersenyum...

Namun...
Saat bahagia...
Perlahan aku mulai tak menemukanmu...
Aku mulai kehilangan dirimu...

Apakah itu isyarat...?
Kau tidak rela jika ku sendiri...?
Kau tidak rela jika ku kecil hati...?

Dan hingga kemudian...
Kau merelakan akan kebahagiaanku...?

Bayangan Dahulu


Bayangan dahulu punah sudah...
Hari ini aku berbelok pada hati yang lain...
Tak peduli entah itu yang terbaik...
Ataupun tidak...

Sesulit apapun diriku melupakanmu...
Akhirnya ku mampu melampauinya...
Sedikitpun aku memang tak bisa mengabaikanmu...

Namun...
Asal kau tahu...!
Langkanya dirimu hadir dalam hidupku...
Buatku mampu lakukan itu...!

Pergilah Bersamanya


Teganya dirimu...
Kepada diriku...
Dusta dan benci kepadaku...
Aku rela akan semua...
Agar dirimu bahagia...
Meski diriku selalu merana...

Kau pergi dengannya...
Meninggalkan sosok diriku...
Tetapi aku sabar akan semua tingkahmu...
Aku sakit hati padamu...!

Namun...
Pergilah...!
Dan tetaplah bersamanya...!
Ku relakan kenangan kita bersama..

Dan...
Biarkan aku...
Untuk tetap mencintaimu...
Walau ku tahu...
Ku tak akan milikimu...

Semoga Tuhan memberimu restu...
Agar dirimu bahagia...
Beri aku waktu untuk melupakanmu...
Hingga sampai saat nanti...
Aku dapatkan cintaku yang baru...

Asa Hidupku ...



Diantara waktu disela sela hidupku ...
Selalu ada saat saat ku bersamamu ...
Bahkan jika kita pertama bertemu ...
Rasanya tak sulit tuk menggapaimu ...

Dan untuk apa kau mengharapkanku ...?
Jika pada saat itu kau belum mengenalku ...?
Itu membuatku tersipu ...!

Lalu bagaimana aku tidak jatuh hati padamu ...?
Itu bukan salahku ...!
Itu semua adalah salahmu ...!
Yang memberi asa pada wanita tulus sepertiku ...